........PUK PT MURAMOTO ELEKTRONIKA INDONESIA.......

DAFTAR ISI

  1. SERIKAT PEKERJA
  2. ISI DAN PENJELASAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003
  3. MATERI PENDIDIKAN PENGUPAHAN
  4. KONSEP DASAR BIDANG ADVOKASI
  5. PENGETAHUAN DASAR BIDANG K3
  6. PERUNDINGAN KERJA BERSAMA (PKB) DAN PEMBAHASAN PKB PERIODE 2012-2014
  7. DASAR HUKUM KOPERASI DIINDONESIA
  8. KOPERASI
  9. AD/ART KOPKAR MEI
  10. Peraturan Khusus ( PERSUS ) KOPKAR MEI
  11. PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
  12. TEKNIK MENYUSUN SURAT GUGATAN DAN JAWABAN Lembaga Bantuan Hukum Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
  13. MEMBUKA SIDANG
  14. SEHARUSNYA DENGAN PKB, PERUSAHAAN DAN SERIKAT TIDAK PERLU BERSELISIH
  15. Tips Mencegah Demo Buruh
  16. Haruskah Dengan Revolusi Untuk Perubahan Negeri
  17. PUK FSPMI Yang Progresif Dan Modern
  18. SERIKAT PEKERJA/BURUH PELUANG DAN TANTANGAN KEDEPAN
  19. Contoh Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga Koperasi
  20. PP No 4 Tahun 1994 tentang syarat dan tata cara pengesahan akte pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi
  21. TEKNIK BERACARA DI PHI
  22. PHK & Penyelesaian Perselisihan Perburuhan di Indonesia
  23. Isi UU No 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial
  24. Konsep Dasar Advokasi Ketenagakerjaan
  25. PENERAPARAN OUTSOURCING DALAM UNDANG-UNDANG NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAKERJAAN
  26. Outsorcing DiIndonesia Dinilai Menguntungkan Perusahaan & Merugikan Untuk Pekerja Atau Buruh
  27. AD / ART FSPMI
  28. TENTANG FSPMI
  29. REFORMASI HUKUM PERBURUHAN
  30. AD / ART KOPKAR MEI Periode 2012
  31. Outsourcing Sebagai Sumber Penderitaan Para Buruh
  32. ILO & YKH Luncurkan Video Pekerja Anak. "Aku, Masa Depanmu Indonesia!"
  33. Peranan ILO Terhadap Kebebasan Serikat Pekerja Di Indonesia
  34. 3 Masalah Dibalik kisruh penetapan Upah Minimum ( UMR)
  35. Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu (PKWT)
  36. Perjanjian Kerja: PKWT & PKWTT
  37. Cara Untuk Membentuk Serikat Pekerja /Serikat Buruh
  38. Hal-Hal Penting tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh yang Perlu Anda Ketahui
  39. Beberapa Alasan PHK yang Dapat Digunakan oleh Perusahaan
  40. Cara Melakukan PHK dengan Alasan Efisiensi
  41. Cara Menyikapi Pemutusan Hubungan Kerja dengan Alasan Efisiensi
  42. KSPI : Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah ( HOSTUM )
  43. HOSTUM demi kehidupan yang layak dan bermarabat bagi buruh Indonesia dan keluarganya
  44. MPBI menuntut : Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah dan Jalankan Jaminan Kesehatan Seluruh Rakyat pada 1 Januari 2014 bukan 2019
  45. Tuntutan Gerakan HOSTUM-KAJS (MPBI)
  46. Masih banyak perusahaan di Indonesia yang kurang maksimal menerapkan K3
  47. 9 Tips & trik menghadapi atasan otoriter dan temperamental
  48. Undang-Undang yang Berkaitan dengan Ketenagakerjaan
  49. jabatan Yang Dilarang Untuk Tenaga Kerja Asing Berdasarkan KepMen Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 40 Tahun 2012
  50. SEKILAS TENTANG GARDA METAL
  51. Peran Pekerja Relawan Indonesia di Palestina
  52. Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi dan Rumus Perhitungannya

Jumat, 29 Juni 2012

ILO & YKH Luncurkan Video Pekerja Anak. "Aku, Masa Depanmu Indonesia!"

Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) memperkirakan sekitar 215 juta anak di seluruh dunia menjadi pekerja anak. Sementara Badan Pusat Statistik mencatat terdapat sekitar 2,5 juta pekerja anak usia 5-17 tahun pada tahun 2009 di Indonesia. Sebagian besar dari mereka bekerja dengan jam kerja yang panjang, dan acapkali dalam kondisi berbahaya yang dapat menghambat tumbuh-kembang mereka. Mereka pun tidak mendapatkan peluang pendidikan yang akan memberikan mereka masa depan yang lebih baik atau harus menyeimbangkan bekerja dengan bersekolah.

Sejalan dengan peringatan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak, ILO bekerja sama dengan Yayasan Kampung Halaman (YKH) akan mengadakan serangkaian kampanye bertajuk “Aku, Masa Depanmu Indonesia!” dengan menggunakan video partisipatori dalam bentuk video diary dan situs interaktif tentang pekerja anak dan pendidikan. Video diary dan situs interaktif ini akan diluncurkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh dan Tjeerd de Zwaan, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia pada Kamis, 28 Juni 2012, di Erasmus Huis, Jakarta.

Kampanye ini digelar oleh ILO melalui Proyek Pekerja Anak dan Pendidikan yang didanai Kementerian Luar Negeri Belanda. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan bagi pekerja anak ataupun anak-anak yang rentan untuk bekerja atas pendidikan. Kampanye ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang dilakukan ILO bersama para mitranya untuk menegaskan kembali upaya-upaya memerangi pekerja anak, terutama bentuk-bentuk terburuknya.

Pertama kalinya dilakukan, video ini merupakan hasil karya dari para pekerja anak sendiri di Jakarta, Sukabumi dan Makassar di lima sektor: anak jalanan, pemulung anak, pekerja rumah tangga anak, pekerja pabrik anak dan pekerja seksual komersial anak. Menggunakan kata-kata dan pilihan gambar mereka sendiri, video-video ini merekam keseharian, perjuangan, harapan para pekerja anak dalam menjalani kerasnya lika-liku kehidupan dan pekerjaan mereka. Video-video ini terdiri dari enam video dengan durasi keseluruhan 60 menit.

“ILO percaya bahwa video parsitipatori ini akan meningkatkan kesadaran dan rasa prioritas masyarakat. Khususnya di antara para pembuat kebijakan, mengenai masalah pekerja anak, terutama anak-anak yang terlibat dalam bentuk-bentuk pekerjaan teburuk. ILO juga meyakini kesadaran semacam itu akan membantu penanggulangan dan penghapusan pekerja anak serta perlindungan hak anak, terutama hak atas pendidikan agar setiap anak Indonesia dapat memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak dan berkontribusi dalam pembangunan nasional saat mereka tumbuh dewasa,” ujar Michiko Miyamoto, Wakil Direktur ILO di Indonesia, mengomentari peluncuran video partisipatori ini.

Pembuatan video partisipatori ini melibatkan 41 pekerja anak di bawah 18 tahun serta melibatkan proses pelatihan dan pendampingan selama 1,5 bulan pada bulan Mei hingga Juni. Selama masa pelatihan dan pendampingan, para pekerja anak secara mandiri mengidentifikasi pengalaman, kesulitan, harapan dan aspirasi mereka dengan menggunakan metode video diary.

“Metode video diary ini merupakan metode yang dapat membantu peserta mengenali pengalaman hidupnya selama ini untuk kemudian disikapi secara bebas dan diolah menjadi alat advokasi personal maupun kelompok. Diharapkan video ini dapat membantu masyarakat luas belajar mendengarkan dan memahami suara dan cara pandang para pekerja anak tentang pekerjaan dan kehidupan mereka selama ini,” kata Dian Herdiany, Ketua YKH.

Pelatihan bagi para pekerja anak ini diawali dengan upaya mengidentifikasi persoalan yang dapat diangkat menjadi kisah. Didampingi para mentor, berbagai metode penggalian masalah dilakukan, seperti role play, diskusi kelompok serta riset visual dan non-visual. Diakui Agung Sentausa, salah seorang mentor untuk audio visual, bukan merupakan hal yang mudah bagi para pekerja anak ini untuk menceritakan perasaan dan pendapat mereka. “Mereka tidak biasa bercerita atau mengeskpresikan perasaan mereka, mengingat kerasnya dunia kerja yang harus mereka jalani.”

Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan pengembangan cerita, pengenalan terhadap alat rekam audio visual dan proses produksi (penggambilan gambar dan narasi cerita), yang juga melibatkan orangtua, tempat kerja dan komunitas sekitar dalam menyuarakan kisah para pekerja anak ini. “Para peserta tidak hanya diperkenalkan para proses pembuatan film secara teknis, namun mereka juga diberi bekal untuk mengenali potensi diri dan peluang yang ada di masyarakat sekitar, tempat mereka tinggal dan bekerja,” Dian menambahkan.

Kendati dilakukan pelatihan dan proses pembuatan video diary ini harus dilakukan di sela-sela waktu luang saat jam kerja mereka usai, semangat dan antusiasme para peserta sangat tinggi. “Yang mengagumkan para peserta selalu mempunyai energi dan antusiasme yang besar selama pelatihan. Meski baru saja selesai bekerja, mereka tetap bersemangat,” tegas Ririen Juandhi, Koordinator Proyek, yang juga turut mendampingi para peserta di Jakarta dan Sukabumi.

Selain video diary, suara dan aspirasi para pekerja anak ini pun didokumentasi ke dalam sebuah situs interaktif dan sebuah video belakang layar yang melengkapi bentuk-bentuk program kampanye yang dilakukan ILO bersama YKH dalam menyuarakan suara para pekerja anak dan meningkatkan kepedulian semua pihak terkait, termasuk masyarakat luas dan media massa, terhadap permasalahan ini.

Setelah peluncuran, sejumlah rangkaian kegiatan akan dilakukan di Yogyakarta dan Makassar, yang menjadi kota tujuan pemutaran dan diskusi selanjutnya dan melibatkan para pekerja anak yang memproduksi film ini.

Sinopsis Video Diary:
Aku, Masa Depanmu Indonesia!

Terdapat enam video diary dengan total durasi 60 menit yang dihasilkan para pekerja anak, yaitu:

“Mimpi PRTA”
Sutradara: Ima, Tika, lia and Pitri
Imah (17), Tika (15), Pitri (16) dan Lia (16) adalah pekerja rumah tangga di Kranji, Bekasi. Mereka putus sekolah di usia yang sangat dini. Ini bukanlah pekerjaan mudah untuk anak-anak seusia mereka. Protes kepada orang tua bukanlah pilihan. Teman menjadi tempat curhat yang paling nyaman. Melalui film, mereka ingin berbagi cita-cita dan mimpi mereka. (*)

“(S)URIP DI JALANAN”
Sutradara: Urip, Deden, Atun, Jenal, Romi, Tomi

“(S)urip di Jalanan” adalah tentang Urip (14), ‘freelancer’ di jalanan ibukota. Sebagai freelance, Urip bisa mengerjakan apa saja: memarkir, minta-minta, memasang stiker pamflet, topeng monyet, dan terakhir adalah bajilo (bajing loncat) yang sudah ia tinggalkan beberapa tahun yang lalu. "Gak berani lagi bajinglo, temen udah ada yang meninggal... ntar kalau Urip meninggal, mama siapa yang ngurusin?” kata Urip. (*)


“ASSALA ASSIKOLA” (YANG PENTING SEKOLAH)
Sutradara: Fitri, Andini, Indah, Riska

Assala Assikola adalah cerita Fitri, Andini, Indah dan beberapa teman mantan pemulung di TPA Antang, Makassar. Ketika mereka mulai beranjak dewasa, orang tua melarang mereka untuk memulung. Mereka hanya diijinkan untuk sekolah. Tapi ada sesuatu yang mengancam mereka putus sekolah untuk kemudian menikah di bawah umur. (*)


“YABO” (MEMULUNG)
Sutradara: Anjas, Taufik dan teman-teman

Yabo atau memulung. Banyak anak laki-laki di Antang memulung setiap hari di TPA Antang. Bagi mereka, memulung adalah pekerjaan yang menyenangkan dan seru. Selain menghasilkan uang, mereka juga bisa bermain sambil bekerja. Seringkali mereka bolos sekolah dan memilih untuk mulung, bukan karena mereka benci sekolah, tapi ada sesuatu yang terjadi di sekolah... (*)

“TERLALU LELAH”
Sutradara: Erna, Imam dan teman-teman
Memanipulasi umur atau meminjam ijazah orang lain bukanlah rahasia untuk Erna dan teman-temannya yang bekerja di pabrik garmen. Kehilangan waktu untuk bergaul, sekolah dan bermain adalah risiko bekerja di usia yang terlalu dini. Semuanya demi keluarga, untuk membahagiakan mereka.

“DEAR PARENTS”
Sutradara: Putri, Riri, Icha, Kiki, Ipang dan Opi

Ada banyak sekali cerita di dalamnya, semoga kalian bisa melihatnya. Tidak mudah menjadi kami; menjalani pekerjaan kami, mendapatkan uang, menjadi bahagia sekaligus menjadi tulang punggung bagi keluarga dan saudara. Semoga kalian memahaminya. 
JANGAN LUPA SILAHKAN BERKOMENTAR YAA....!

Popular Posts